NEWS
DETAILS
Jumat, 14 Oct 2022 08:26 - Honda Community Jawa Tengah

Semarang, 14 Oktober 2022 – Komponen motor saat dikendarai yang menghubungkan antara motor dan permukaan jalan hanyalah ban. Ban tidak sendirian dalam mengerjakan tugasnya, dibantu velg berpalang atau ruji yang kemudian berpasangan dengan teromol dan sistem peredaman serta kemudi.  

 

Ada 4 (empat) tugas ban yang harus dikerjakan selama motor dikendarai yaitu merubah gaya dari gaya putar menjadi gaya dorong atau melambat untuk mengerem, meredam awal gelombang jalanan sebelum suspensi sekaligus memanfaatkan sifat elastis karet sehingga fleksibel menempel dipermukaan, mendukung motor untuk pengendalian dan mengarahkan motor sehingga selain elastis juga mampu mempertahankan dinding ban agar tetap presisi saat berbelok, mampu menahan beban kendaraan dan pengendaranya serta mendapat beban lebih saat peristiwa mengerem akibat gaya inersia hingga 70% beban tambahan ke roda depan. 

 

Selain itu ban harus memiliki kemampuan mempertahankan melekat atau traksi ke permukaan jalan agar pengendalian tetap presisi atau tidak tergelincir. Dalam hal berkendara dalam kondisi basah permukaan ban harus memiliki jalur pembuangan supaya air tidak terjebak didalam lintasan ban atau ban berjalan diatas air atau yang dikenal peristiwa hydroplaning/aquaplanning yang menyebabkan mengacaukan keseimbangan dan arah pengendalian. 

 

Saat ini produsen ban banyak menyediakan pilihan ban dan kebutuhan permukaan yang akan dilalui, mulai dari khusus kering hingga khusus basah atau bisa keduanya agar memiliki kemampuan ganda. Bagaimana cara membedakan ban ini? 

 

Ban tipe kering dimulai dari yang tidak memiliki alur permukaan hingga memiliki sedikit alur ban. Permukaan yang semakin sedikit alur akan berdampak traksi atau cengkraman ban yang menempel ke aspal lebih optimal. Ban ini tidak bisa membelah genangan air dengan sempurna dan sangat tidak cocok digunakan dipermukaan aspal kondisi basah. 

 

Ciri ban tipe basah akan banyak alur di seluruh permukaan ban. Alur ban ini bertujuan untuk mempermudah jalur air keluar dengan cepat dari lintasan ban yang akan dilaluinya. Makin banyak alur dan makin cepat air terbuang kesamping maka si ban memiliki banyak kesempatan memperoleh traksi ke permukaan aspal. 

 

Ban yang mengkombinasikan 2 kondisi jalanan diatas memiliki ciri memiliki pola kembangan berbentuk seperti huruf V atau Y. Ban dengan desain ini telah diuji mampu melewati jalanan kering dan basah. Motif ban seperti ini juga mampu mengurangi resiko hydroplaning/aquaplaning. 

 

Ban semi slick dan slick memiliki traksi atau grip yang kuat dan mumpuni untuk permukaan aspal yang kering, sayangnya tidak mampu membuang air dari lintasannya dengan aman. Selain itu perhatikan pola tapak ban yang sangat mempengaruhi juga dalam kemampuan si ban. Tapak Ban Offroad yang cenderung berbentuk knobby berbeda dengan kemampuan tapak ban touring bahkan Ban Sport (Semi Slick).   

 

“Tekanan ban penggunaan harian selalu dipantau sesuai dengan anjuran tekanan ban yang sudah disarankan oleh pabrikan melalui informasi dibuku pedoman pemiliki atau stiker panduan tekanan ban, sangat membantu ban menjaga performanya supaya selalu aman,” tambah Oke Desiyanto Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng. 

RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK